Halaman

Kamis, 19 Mei 2011

Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Sidang Unesco


JAKARTA- Pemerintah Indonesia mengaku siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan sidang ke-6 Komite Antar Pemerintah Unesco tentang Perlindungan Warisan Budaya Takbenda (6th Session of the Intergovermental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage / 6.COM).

Kepastian Indonesia menjadi tuan rumah diputuskan dalam sidang ke-5 Komite Antar-Pemerintah tentang Perlindungan Warisan Budaya Takbenda di Nairobi, Kenya pada November 2010 lalu.

“Sidang akan dilaksanakan pada 22-29 November 2011 di Bali International Convention Center, The Westin Resort, Nusa Dua, Bali. Acara akan dihadiri lebih dari 500 orang delegasi, masing-masing dipimpin Duta Besar/Pejabat Tinggi Negara penentu kebijakan bidang kebudayaan yang mewakili 134 lebih Negara, Pihak perwakilan organisasi-organisasi internasional; pakar budaya; perwakilan Non-Governmental Organization (NGO) terkemuka, dan lain-lain,” ungkap Sekjen Kemenbudpar, Drs Wardiyatmo, dalam rilis yang diterima Okezone, Rabu (18/5/2011).

Wardiyatmo menambahkan, dalam rangka pelaksanaan Sidang 6.COM yang dilaksanakan di Bali, Sekretariat UNESCO dari Paris telah melakukan kunjungan awal ke Jakarta dan Bali untuk melihat kesiapan Indonesia.

Kunjungan telah dilaksanakan pada 16 sampai 22 April 2011 oleh Mme Oda Lehmann dan Mr. David Martel Pintado, untuk membahas teknis persiapan dan pelaksanaan sidang dengan Tim Sekretariat Biro/Panitia Indonesia.

“Selain melakukan rapat koordinasi, delegasi diterima oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dalam courtesy call,” paparnya.

“Indonesia siap sebagai tuan rumah (host) sidang dan akan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh UNESCO untuk melaksanakan kegiatan dimaksud,” ujarnya..

Indonesia telah mendaftarkan beberapa mata budaya ke UNESCO antara lain The Cultural Landscape of Bali Province (Pura Taman Ayun, Situs-situs DAS Pakerisan, dan Sawah Terasering Jatiluwih) dan tari Saman Aceh yang oleh UNESCO telah ditetapkan dalam kategori Daftar Perlindungan Mendesak (Urgent Safeguarding List) dan tinggal menunggu keputusan sidang UNESCO di Bali.

Sebanyak tiga warisan budaya takbenda asal Indonesia dinilai mendesak untuk didaftarkan ke UNESCO untuk kepentingan konservasi agar tidak punah. adalah tari tradisional Bali, noken Papua, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Tari tradisional Bali diajukan sebagai nominasi dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda (Representative List of Intangible Cultural Heritage).

(uky)

Sumber : http://travel.okezone.com/read/2011/05/19/407/458606/indonesia-siap-jadi-tuan-rumah-sidang-unesco

Tidak ada komentar:

Posting Komentar