Halaman

Rabu, 18 Mei 2011

AL-QURAN

  1. Pengertian Al-Quran
  • Secara etimologis, kata al-Quran berasal dari bahasa arab, yaitu isim mashdar dari fi'il (kata kerja), yang berarti bacaan.
  • Menurut istilah al-Quran bararti kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui malaikat Jibril dengan menggunakan bahasa Arab sebagai hujjah (bukti) atas kerasulan Nabi Muhammad dan sebagai pedoman hidup bagi manusia serta sebagai media dalam mendekatkan diri kepada Allah.
  • Definisi lain dikemukakan oleh Syaukani(dalam Amir Syarifuddin, 1997 :47), yaitu al-Quran berarti kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang tertulis dalam mushhaf dan dinukilkan secara mutawatir.

Unsur-unsur pokok yang menjelaskan hakikat al-Quran, yaitu :

  1. Al-Quran itu merupakan kalam Allah yang berbentuk lafazh(sekaligus makna). Hal ini mengandung arti bahwa apa yang disampaikan Alaah dalam bentuk makna saja dan dilafazhkan sendiri oleh Nabi tidak disebut al-Quran, seperti hadist qudsi dan hadist qauli.
  2. Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.. Hal ini berarti bahwa wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi-nabi selain Muhammad tidak disebut al-Quran.
  3. Al-Quran menggunakan bahasa arab. Ini berarti bahwa al-Quran yang diterjemahkan ke dalam bahasa lain tidaklah disebut al-Quran. Karena itu, tidak sah seseorang yang shalat membaca terjemahan al-Quran.
  4. Al-Quran mengandung mu'jizat pada setiap ayat atau suratnya.
  5. Al-Quran tertulis dalam mushhaf.
  6. Membaca al-Quran bernilai ibadah. Ini berarti bahwa membaca al-Quran termasuk salah satu ibadah yang memiliki nilai pahala tersendiri.
  7. Ayat-ayat al-Quran dinukil secara mutawatir. Ini berarti bahwa semua ayat al-Quran disampaikan kepada kita secara mutawatir, yaitu tidak diragukan keautentikannya.
  1. Cara-cara al-Quran diwahyukan

    Allah berkomunikasi dengan manusia, termasuk para nabi dan rasul melalui tiga cara, yaitu bisikan ke dalam hati(wahyu), dari balik tabir, dan utusan yang diberi kewenangan oleh Allah untuk menyampaikan pesan ketuhanan kepada orang yang dikehendaki-Nya.

    Nabi Muhammad menerima wahyu dari Allah dengan perantaraan Malakat Jibril. Cara yang dialami oleh Nabi Muhammad dalam menerima wahyu dari Malaikat Jibril yaitu :

    1. Malaikat memasukkan wahyu ke dalam hati Nabi.
    2. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepada Nabi sehingga Nabi mengetahui dan hafal benar kata-kata itu.
    3. Wahyu datang kepada Nabi seperti gemerincing lonceng
    4. Malaikatmenampakkan dirinya dalam wujud aslinya.
  2. Pembagian ayat-ayat al-Quran

    Pembagian ayat-ayat al-Quran didasarkan pada periode turunnya. Secara umum periode turun ayat al-Quran dibagi dua, yaitu periode ketika Nabi masih berada di Makkah dan periode ketika Nabi sudah hijrah ke Madinah. Ayat al-Quran yang turun pada periode pertama disebut ayat Makkiyah dan ayat al-Quran yang turun pada periode kedua disebut ayat Madaniyah. Perbedaan kedua ayat tersebut adalah ayat-ayat makkiyah pada umumnya pendek-pendek dan ayat-ayat Madaniyah panjang-panjang. Ayat Makkiyah pada umumnya berisi masalah keimanan, ancaman, dan pahala, kisah-kisah umat terdahulu dan budi pekerti semntara ayat-ayat Madaniyah pada umumnya berisi tentang hukum-hukum syariat.

  3. Isi al-Quran

    Sebagai kitab suci umat Islam yang sangat sempurna, al-Quran mengandung materi atau isi tentang berbagai hal menyangkut kehidupan manusia dan hal-hal lain yang ada di alam semesta ini. Secara garis besar isi al-Quran adalah sebagai berikut :

    1. Prinsip-prinsip aqidah, syariah dan akhlak.
    2. Janji-janji dan ancaman-ancaman Allah.
    3. Kisah-kisah para nabi dan umat-umat tedahulu.
    4. Hal-hal yang akan terjadi di masa dating.
    5. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.
    6. Sunnatullah, atauhukum Allah yanga mengikat pada keseluruhan ciptaan-Nya.
  4. Fungsi al-Quran

    Dalam al-Quran terdapat sekian banyak ayat yang menjelaskan pentingnya (fungsi) al-Quran bagi manusia. Dari ayat-ayat tersebut dapat diidentifikasi fungsi-fungsi al-Quran sebagai berikut :

    1. Hudan atau petunuk bagi manusia.
    2. Rahmat atau kasih saying Allah kepada umat manusia.
    3. Bayyinah, atau bukti penjelasan tentang suatu kebenaran.
    4. Furqan, atau pembeda antara yang hak dan yang batil, yang benar dan yang salah, yang halal dan yang haram, yang indah dan yang jelek, serta yang diperintahkan dan yang dilarang.
    5. Mau'izhah, atau pelajaran bagi manusia.
    6. Syifa', atau obat untuk penyakti hati.
    7. Tibyan, atau penjelasan terhadap segala sesuatu yang disampaikan Allah.
    8. Busyra, atau kabar gembira bagiorang-orang yang berbuat baik.
    9. Tafshil, atau memberikan penjelasan secara rinci sehingga dapat dilaksanakan sesuai dengan yang dikehendaki Allah.
    10. Hakim, atau sumber kebijaksanaan.
    11. Mushaddiq, atau membenarkan isi kitab-kitabyang datang sebelumnya.
    12. Muhaimin, atau batu ujian(penguji) bagi kitab-kitab sebelumnya.

Fungsi-fungsi al-Quran tersebut tidak berfungsi secara otomatis bagi kita umat islam. Artinya, fungsi-fungsi tersebut akan bermakna bagi kita jika kita benar-benar menjadikan al-Quran sebagai fungsi-fungsi tersebut dengan memahami serta mengamalkan isi al-Quran dengan baik. Jika kita tidak dapat memahami al-Quran dan tidak ada kesadaran untuk mengamalkan isinya, maka fungsi-fungsi itu hanya melekat pada al-Quran itu sendiri dan tidak ada efeknya bagi kita. Karena itu, agar fungsi-fungsi al-Quran ini tampak jelas, kita harus berusaha memahami al-Quran dengan sebaik-baiknya dan diikuti oleh kesadaran kita untuk mengamalkan isinya dalam kehidupan kita sehari-hari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar