Halaman

Sabtu, 19 September 2009

PERANAN ICT DALAM DUNIA PENDIDIKAN DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI


Saat ini, pergerakan waktu atau perubahan zaman berubah secara kontradiksional. Perubahan waktu ini dapat kita sebut dengan globalisasi. Arus deras Globalisasi dengan ICTnya telah mampu medobrak bangsa yang ramah dan santun manjadi buas dan ganas.
Sebagai bukti, setelah perang dingin usai dan saat runtuhnya Blok Timur, dunia dilanda kevakuman konsepsi, strategi, dan kepemimpinan politik. Setelah melewati Perang Dunia I dan II, masyarakat internasional mendambakan perdamaian. Amerika Serikat (AS) mengubah strategi konfrontasi menjadi strategi rekonsiliasi. Selanjutnya, AS mengkampanyekan konsep globalisasi dengan tiga sasaran utama yaitu: perwujudan HAM, kemerdekaan, dan ekonomi liberal sebagai sasaran utamanya. Proses yang melanda dunia ini membawa banyak konsekuensi. Melihat dari ketiga sasaran utama yang sejak awal dimaksudkan, seharusnya, globalisasi membawa dampak positif bagi seluruh umat manusia, namun, kenyataan yang ada bertolak belakang.
Di pihak lain, seiring berkembang pesatnya era globalisasi saat ini, terkadang generasi muda juga yang akan menjadi korban keganasan globalisasi. Di abad komunikasi ini, generasi muda bangsa tidak perlu beranjak dari tempat duduk hanya sekedar untuk mendapatkan segala yang kita inginkan. Bisnis, berbicara bahkan belajarpun dapat kita lakukan melalui jaringan komunikasi yang mampu menembus ruang terpencil sekalipun. Semua itu bisa terjadi berkat tingkat kecerdsan manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang menjadikan dunia yang luas seakan menjadi sempit bahkan rata tanpa batas.
Globalisasi memaksa genersai muda untuk dapat beradapatasi dengan globalisasi arus informasi serta akselerasi perkembangan ICT (Information and Communication Technology) yang berlangsung. Untuk beradaptasi dengan transfromasi yang supercepat ini, setiap generasi muda dituntut untuk memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Untuk yang terakhir ini, perlu diakui bahwa Indonesia belum memilikinya, secara umum. Bila dilihat dari mutu hasil pendidikannya, Indonesia kalah jauh dengan negara-negara Asia lainnya. Pendidikan Indonesia tergolong kelas rendah. Jajak pendapat Kompas secara umum menyimpulkan bahwa kiprah generasi muda Indonesia belum memuaskan. Selain itu, ada banyak masalah yang dimiliki oleh generasi muda Indonesia. Konsekuensinya, Indonesia akan berhadapan dengan banyak dampak negatif globalisasi arus informasi dan akselerasi perkembangan ICT.
Dampak globalisasi beserta ICTnya terhadap generasi muda perlu ditekankan karena suatu negara itu seperti sebuah tim sepak bola yang mau tidak mau harus terus beregenerasi supaya tetap eksis. Apabila generasi muda Indonesia (yang notabene adalah tulang punggung bangsa) telah teracuni dengan berbagai dampak negatif globalisasi, mau jadi apa negara ini kelak?
Globalisasi dan Perkembangan ICT
Komunikasi berawal dari kesatuan, maksudnya adalah bentuk “ada bersama” dari manusia. Jadi, komunikasi itu intermedium antar pribadi. Bertitik pangkal pada komunikasi itulah, manusia dapat semakin memanusiakan dirinya atau dengan kata lain manusia menjadi semakin berbudaya.
Sekali lagi diungkapkan bahwa globalisasi yang melanda dunia ini membawa pada borderless world (dunia tanpa batas) dengan ditandai information superhighway (informasi tingkat tinggi). Perkembangan ICT menjadi amat cepat. Dalam beberapa dasawarsa teknologi informasi dan telekomunikasi terus diupgrade secara revolutif, mulai dari PC tanpa hardisk hingga PC lengkap dengan multimedia. Mulai dari telepon dengan kabel, ponsel, hingga teknologi iridium.
Arus lalu lintas barang, manusia hingga modalpunpun semakin cepat, akibat dari perkembangan teknologi dan transportasi yang semakin canggih. Hal ini menyebabkan saling ketergantungan antara beberapa pihak antar negara, sehingga lama kelamaan pasti batas negara akan semakin pudar.
Akhir – akhir ini juga terlihat nampaknya pasar bebas antar negara seperti AFTA, Asian Free Trade Zone dan WTO. Hal ini menuntut generasi muda untuk menghadapi persaingan global, bilamana kita tidak dapat bersaing, maka kita akan tertinggal jauh dengan bangsa lain. Musuh globalisasi kita bukan hanya bangsa sendiri kelak, namun juga bangsa lainpun akan turut menjadi mitra ataupun musuh dalam menghadapi era globalisasi.
Peranan ICT dalam Pendidikan Tingkat Tinggi
Banyak dampak yang timbul dari penggunaan ICT terhadap pendidikan tinggi, seperti, tersedianya fasilitas e-moderating atau di UNY sering disebut ”be smart” di mana dosen dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu. Dosen dan mahasiswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajarnya. Mahasiswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. Bila mahasiswa memerlukan tambahan informasi, ia dapat melakukan akses. Baik dosen maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
Walau demikian pemanfaatan ICT untuk pendidiakan juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Pertama, kurangnya interaksi antara dosen dan siswa bahkan antarmahasiswa itu sendiri. Kedua, kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial. Ketiga, proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. Keempat, siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. Keenam, tidak semua tempat tersedia fasilitas internet. Ketujuh, kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet.
ICT dalam Pendidikan untuk Menghadapi Globalisasi
Dalam menghadapi era globalisasi ini, setiap instansi pendidikan wajib meningkatkan mutu pengajaran maupun fasilitas, terutama di perguruan tinggi. Perguruan Tinggi sebagai pembuka jalan bagi sebuah negara untuk masuk ke dalam dunia global yang kompetitif.
Pada masa globalisasi ini, setiap perguruan tinggi dihadapkan pada tututan revolusi pendidikan, agar setiap lulusan ataupun pelajar dapat bersaing dengan lawan globalisasinya. Setiap perguruan tinggi wajib merespon setiap bentuk kegiatan yang menunjang mahasisiwa untuk dapat mengembangkan ilmu ICTnya.
Setiap perguruan tinggi juga wajib untuk menentukan tujuan masing – masing, tujuan itupun harus mengacu pada tujuan dengan standar internasional dan bukan hanya tujuan dengan standar nasional.
Dan yang terakhir ingin saya tekankan, setiap instansi wajib mempertimbangkan segala bentuk pengembangan yang terkait dengan perkembangan ICT demi meluluskan mahasiswa yang siap menghadapi dunia dengan segala macam musuh globalnya.


Muhammad Bakhtiar Rivai
UNY P.T. Informatika
(09520244015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar